Hallo para netter, aku akan menceritakan pengalamanku menjadi seorang
gigolo, cerita ini tidak dibuat-buat, cerita ini benar-benar terjadi.
Namaku
dedi, umur 24 tahun. Aku seorang gigolo di kota Bandung. Aku akan
menceritakan pengalamanku melayani sekaligus 4 pelangganku dalam
semalam. Aku menggeluti profesi ini sudah 4 tahun, dan sejak itu aku
mempunyai pelanggan tetap namanya Tante Mira (bukan nama asli), dia
seorang janda tidak mempunyai anak, tinggal di Bandung, orangnya
cantik, putih, payudaranya besar walaupun sudah kendor sedikit, dia
keturunan tionghoa. Dia seorang yang kaya, memiliki beberapa perusahaan
di Bandung dan Jakarta, dan memeiliki saham di sebuah hotel berbintang
di Bandung.
Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP Tante Mira.
"Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?" katanya.
"Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?" kataku.
"Kamu nanti sore ada acara nggak?" katanya.
"Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?" tanyaku.
"Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa khan?" katanya.
"Bisa tante.. aku siap kok?" jawabku.
"Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu", katanya.
"Oke.. Tante", balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan aku pun beranjak ke kamar mandi untuk mandi.
Sore
jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Mira akan
membawa teman relasinya. Selang beberapa menit sebuah mobil mercy new
eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku. Ternyata itu
mobil Tante Mira, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah aku
mengunci seluruh pintu rumah dan jendela.
Aku pun langsung masuk
ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah masuk mobil pun
bergerak maju menuju tujuan. Di dalam mobil, aku diperkenalkan kepada
dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka cantik-cantik walaupun umur
mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Lisa umurnya 41 tahun kulitnya
putih, payudaranya besar, dia merupakan istri seorang pengusaha kaya di
Jakarta dan Tante Meri 39 tahun, payudaranya juga besar, kulitnya
putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta. Mereka adalah relasi
bisnis Tante Mira dari Jakarta yang sedang melakukan bisnis di Bandung,
dan diajak oleh Tante Mira refreshing ke villanya di kawasan Puncak.
Keduanya keturunan Tionghoa.
Di dalam mobil, kami pun terlibat
obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang
gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba
kehebatanku.
Selang beberapa menit obrolan pun berhenti, dan
kulihat Tante Lisa yang duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya
mulai nakal meraba-raba paha dan selangkanganku. Aku mengerti
maksudnya, kugeser dudukku dan berdekatan dengan Tante Lisa, lalu
tangan Tante Lisa, meremas batang kemaluanku dari balik celana. Dengan
inisatifku sendiri, aku membuka reitsleting celana panjangku dan
mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri dan besar itu.
Tante Lisa kaget dan matanya melotot ketika melihat batang kemaluanku
besar dan sudah membengkak itu. Tante Lisa langsung bicara kepadaku,
"Wow.. Ded, kontol kamu gede amat, punya suamiku aja kalah besar sama
punya kamu.." katanya.
"Masa sich Tante", kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.
"Iya..
boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil
kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?" katanya.
"Boleh
aja.. kapan pun Tante mau, pasti Dedi kasih", kataku yang langsung
disambut Tante Lisa dengan membungkukkan badannya lalu batang
kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan
rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil
disedot-sedot dan dikocok-kocok.
Tante Meri yang duduk di jok
depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang
kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Lisa. Tnganku mulai
membuka beberapa kancing baju Tante Lisa dan mengeluarkan kedua
payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas.
"Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Dedi minta?" tanyaku.
Tante
Lisa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai
meremas-remas payudaranya. Tangan kiriku mulai turun ke bawah
selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu lalu
naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam
liang kewanitaannya. Saat jariku masuk, mata Tante Lisa merem melek dan
medesah kenikmatan, "Akhhh.. akhhhh.. akhhh.. terus sayang.."
Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.
"Tante... Dedi mau keluar nich.." kataku.
"Keluarain di mulut Tante aja", katanya.
Selang
beberapa menit, "Crooot.. crooot.. crottt.." air maniku keluar, muncrat
di dalam mulut Tante Lisa, lalu Tante Lisa menyapu bersih seluruh air
maniku.
Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang
membungkukkan badanku, dan mulai menyingkap rok dan melepaskan CD warna
hitam yang dipakainya. Setelah CD-nya terlepas, aku mulai mencium dan
menjilat liang kewanitaannya yang sudah basah itu. Aku masih terus
memainkan liang kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang
senggamanya dan tangan kiriku meremas-remas payudara yang kiri dan
kanan.
Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante
Lisa kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang
senggamanya, "Blesss.. belssss." batang kemaluanku masuk ke dalam liang
kewanitaannya, dan Tante Lisa menggelinjang kenikmatan, ku
naik-turunkan pinggul Tante Lisa, dan batang kemaluanku keluar masuk
dengan leluasa di liang kewanitaannya.
Satu jam kemudian, kami
berdua sudah tidak kuat menahan orgasme, kemudian kucabut batang
kemaluanku dari liang kewanitaannya, lalu kusuruh Tante Lisa untuk
mengocok dan melumat batang kemaluanku dan akhirnya, "Crooot.. crott..
croottt.." air maniku muncrat di dalam mulut Tante Lisa. Seketika itu
juga kami berdua terkulai lemas. Kemudian aku pun tertidur di dalam
mobil.
sesampainya di villa Tante Mira sekitar jam 8 malam. Lalu
mobil masuk ke dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil.
Tante Mira memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan
disuruhnya besok sore kembali lagi.
kami berempat pun masuk ke
dalam villa, karena lelah dalam perjalanan aku langsung menuju kamar
tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke villa Tante Mira. Begitu
aku masuk ke dalam kamar dan hendak tidur-tiduran, aku terkejut ketika
ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku dalam keadaan telanjang bulat
tanpa sehelain benang pun yang menempel di tubuhnya. Kemudian mereka
naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku untuk tiduran, lalu mereka
berhasil melucuti pakaianku hingga bugil. Batang kemaluanku diserang
oleh Tante Meri dan Tante Mira, sedangkan Tante Lisa kusuruh dia
mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati dan menciumi liang
kewanitaan Tante Lisa.
Dengan ganasnya mereka berdua secara
bergantian menjilati, menyedot dan mengocok batang kemaluanku, hingga
aku kewalahan dan merasakan nikmat yang luar biasa. Kemudian kulihat
Tante Meri sedang mengatur posisi mengangkang di selangkanganku dan
mengarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, "Blesss..
bleeesss.." batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante
Meri, lalu Tante Meri menaik turunkan pinggulnya dan aku merasakan
liang kewanitaan yang hangat dan sudah basah itu. Aku terus
menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaan
Tante Lisa, sedangakan Tante Mira meremas-remas payudara Tante Meri.
Beberapa
jam kemudian, Tante Meri sudah orgasme dan Tante Meri terkulai lemas
dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelahku sambil mencium pipiku.
Kini giliran Tante Mira yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan
batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke liang senggamanya,
"Bleesss.. bleesss.." batang kemaluanku pun masuk ke dalam liang
kewanitaan Tante Mira. Sama seperti Tante Meri, pinggul Tante Mira
dinaik-turunkan dan diputar-putar.
Setengah jam kemudian, Tante
Mira sudah mencapai puncak orgasme juga dan dia terkulai lemas juga,
langsung kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaan Tante Mira,
lalu kusuruh Tante Lisa untuk berdiri sebentar, dan aku mengajaknya
untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu, lalu kubuka
lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke liang
kewanitaannya, "Blesss.. .bleeess.." batang kemaluanku masuk ke dalam
liang kewanitaan Tante Lisa. Kukocok-kocok maju mundur batang
kemaluanku di dalam liang kewanitaan Tante Lisa, dan terdengar desahan
hebat, "Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak.." Aku terus
mengocok senjataku, selang beberapa menit aku mengubah posisi, kusuruh
dia membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku
dari arah belakang. "Akhhh.. akhhh.." terdengar lagi desahan Tante
Lisa. Aku tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku terus
mengocok-ngocok batang kemaluanku di liang kewanitaannya sambil
tanganku meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang
bergoyang-goyang menggantung itu.
Aku merasakan liang kewanitaan
Tante Lisa basah dan ternyata Tante Lisa sudah keluar. Aku merubah
posisi, kini Tante Lisa kusuruh tiduran di lantai, di atas karpet dan
kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua kakinya lalu kumasukkan
batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya, "Blesss.. blessss..
blessss.." batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja kembali
mengocok-ngocok di dalam liang kewanitaannya. Selang beberapa menit,
aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Lisa, "Tante, aku mau
keluar nich.. di dalam apa di luar?" tanyaku.
"Di dalam aja Sayang.." pintanya.
Kemudian,
"Crottt.. crooottt.. croottt.." air maniku muncrat di dalam liang
kewanitaan Tante Lisa, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh
Tante Lisa sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya di
dalam liang kewanitaannya.
Kami berempat pun tidur di kamarku,
keesokan harinya kami berempat melakukan hal yang sama di depan TV
dekat perapian, di kamar mandi, maupun di dapur.
Bila ada
tante-tante atau cewek-cewek yang kesepian atau butuh kehangatan dan
kejantanan seorang pria atau ada yang mau mencoba kejantananku, bisa
hubungi e-mail web ini.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar